Jemari ini mulai menggelitik lagi, seakan tidak sabar untuk menuangan segala imajinasi yang terkumpul selama ini. Hanya bisa menuangkan tapi tidak tahu dengan hasilnya, inilah imajinasiku yang aku uraikan untuk pembaca.
Aku masih bertanya-tanya “Siapakah AKU” jika aku tanyakan kata-kata itu kepada orang lain , orang lain akan berkata “Saya tidak tahu” dan aku mencoba bertanya kepada teman dekatku yang memang sudah lama mengenalku dan ia menjawab “Diri saya saja saya tidak tahu, apalagi kamu” lalu siapakah aku ???
Sudah lebih dua puluh tahun aku di muka bumi ini, aku bernafas dengan lancar, aku bisa makan dengan gigi yang masih kuat, aku bisa melihat dengan mata yang masih cukup jelas, aku punya mulut yang bisa melahirkan bahasa, aku bisa mendengar, dengan alat pendengaran yang masih bagus, aku punya tangan dan kaki yang lengkap, dan aku punya akal yang sehat. Namun aku masih tidak tahu siapa aku ??
Berterima
kasihlah kepada Allah, Allah memberikanku ku kesempurnaan fisik agar aku bisa
menggunakan organ-organ badan dengan baik, karena setiap organ tersebut
memiliki fungsinya masing-masing. Kita yang memiliki kelengkapan akan lebih
baik dalam melakukan sesuatu, namun bagaimana dengan orang yang memiliki salah
satu kekurangan organ atau lebih dari satu kekurangan. Apakah dia bisa berkarya
? Allah itu maha adil akan nasib hambanya, dia tidak membiarkan hambannya larut
dalam kesedihan akan ketidaksempurnaan, walaupun mereka tidak sempurna secara
fisik, namun ada kelebihan lain yang allah berikan kepada mereka yang ingin
berusaha walaupun ia tidak sempurna. Pernahkah kalian dengar ada seseorang
sungguh jauh tidak sempurna, ia buta dan tangan kakinyapun tak sempurna tetapi
dia bisa hafal Al-quran. Bagaimana bisa, Allah tidak akan memberatkan hambanya
dalam berkarya, dengan keyakinan kepada allah ia belajar secara otodidak dengan
fasilitas seadanya, apapun itu bila kita berniat baik dan berusaha maka allah akan mengabulkan do’a hambanya yang
tulus. Hidup ini tidak boleh lepas dari ajaran Allah, segala sesuatu yang kita
lakukan dari hal yang kecil seperti menguap itu karena Allah, Allah yang
menggerakannya. Gempa di muka bumi ini gerakan dari Allah, yang disebabkan oleh
manusia. Gunung-gunung adalah paku di bumi ini, bila salah satu paku tersebut
dicabut maka ketidakseimbanganpun terjadi. Kita bisa mengingat masa-masa kecil
kita, saat kita memejamkan mata kita dapat melihat masa kecil kita, itu semua
karena allah. Jadi, hidup harus banyak bersyukur kepada Allah, tanpa Allah kita
tidak hidup, kita tidak bisa merasakan
kehidupan dunia, nikmatnya saat di dunia. Baiklah kembali lagi dengan golongan
orang yang sempurna fisiknya, kita memiliki tangan-kaki yang kuat, dan akal
yang sehat. Mulai sekarang pikirkanlah apa yang ingin kamu lakukan, yang ingin
kamu kembangkan apakah dengan cara menulis, atau hal yang lainnya. Jangan
berdiam diri di kamar saja, karena bila kita hanya diam dirumah ide-ide tidak
akan berkembang, pergilah keluar rumah dan carilah suasana yang pas untukmu
menemukan dirimu, pandanglah langit dan tanyakan kepadanya, pikirkan masa
depanmu, dan apa yang harus aku lakukan. Semangat untuk dirimu sendiri, jangan
mengharapkan semangat dari orang lain, karena semangat sendiri lebih kekal.
Dalam proses berubah yakinkanlah diri berubah karena Allah dan pribadi sendiri.
Sudah saatnya mengetahui siapa kita, tidak perlu menunggu sukses untuk
mengetahui diri yang sebenarnya. Jika kamu belum juga bisa melakukannya,
berserah dirilah kepada Allah, berkomunikasi kepada Allah karena Allah sosok
yang setia mendengar cerita isi hati kita. Ingatlah untuk menyemangati diri
sendiri “janganlah melihat orang di belakang, tapi lihat orang di depan kita”
kenapa, bila kita melihat orang di belakang kita maka rasa malas tidak akan
sepenuhnya pergi, didalam benak kita berkata “masih ada yang lebih dari aku”
lebih parah daripadanya. Lihatlah kedepan kejarlah yang didepan. Lihatlah orang
berbondong-bondong ingin sukses, ingin hidup sejahtera apakah kita tidak ingin
seperti itu juga. Didalam mencari rezeki saja perlu persaingan apalagi di
akhirat semua orang ingin masuk syurga. Selain bersaing dalam mencari jati
diri, kita juga harus bersaing menuju jalan Allah. Intinya dengan kesibukan
kita, jangan melupakan Allah. Selalu bersyukur kepada Allah, karena yang kita
dapatkan hari ini tidak lepas dari gerakan Allah yang digerakannya kepada kita.